Minggu, 03 November 2013

Artikel Kimia Tentang Pembakaran

         Pembakaran adalah suatu runutan Reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan suatu oksidan, disertai dengan produksi panas yang kadang disertai cahaya dalam bentuk pendar atau api.
Dalam suatu reaksi pembakaran lengkap, suatu senyawa bereaksi dengan zat pengoksidasi, dan produknya adalah senyawa dari tiap elemen dalam bahan bakar dengan zat pengoksidasi. 
         Example :
CH_4 + 2O_2 \rightarrow \; CO_2 + 2H_2O + \textrm{panas}
CH_2S + 6F_2 \rightarrow \; CF_4 + 2HF + SF_6 + \textrm{panas}
Contoh yang lebih sederhana dapat diamati pada pembakaran Hidrogen (H2O) dan Oksigen (O2) yang merupakan reaksi umum yang digunakan dalam mesin roket, yang hanya menghasilkan uap air.
2H_2 + O_2 \rightarrow \; 2H_2O + \textrm{panas}
Pada mayoritas penggunaan pembakaran sehari-hari, oksidan oksigen (O2) diperoleh dari udara ambien dan gas resultan (gas cerobong, flue gas) dari pembakaran akan mengandung Nitrogen:
CH_4 + 2O_2 + 7.52N_2 \rightarrow \; CO_2 + 2H_2O + 7.52 N_2 + \textrm{panas}
Seperti dapat dilihat, jika udara adalah sumber oksigen, nitrogen meliputi bagian yang sangat besar dari gas cerobong yang dihasilkan.
Dalam kenyataannya, proses pembakaran tidak pernah sempurna. Dalam gas cerobong dari pembakaran karbon (seperti dalam pembakaran batubara) atau senyawa karbon (seperti dalam pembakaran Hidrokarbon, kayu, dll) akan ditemukan baik karbon yang tak terbakar maupun senyawa karbon (CO dan lainnya). Jika udara digunakan sebagai oksidan, beberapa nitrogen akan teroksidasi menjadi berbagai jenis Nitrogen oksida (NOx) yang kebanyakan berbahaya

Persamaan kimia

Pada umumnya, persamaan kimia untuk pembakaran hidrokarbon dengan oksigen adalah
\mathrm{C}_x\mathrm{H}_y + \left( x + \frac{y}{4} \right) \mathrm{O_2} \rightarrow \; x\mathrm{CO_2} + \left( \frac{y}{2} \right) \mathrm{H_2O}
Contoh, persamaan kimia pembakaran propana:
\mathrm{C_3H_8} + \mathrm{5O_2} \rightarrow \; \mathrm{3CO_2} + \mathrm{4H_2O}
Secara umum, Persamaan Kimia untuk pembakaran Hidrokarbon yang tidak sempurna (kekurangan oksigen) adalah sebagai berikut:
z\mathrm{C}_x\mathrm{H}_y + z \cdot \left(\frac{x}{2} + \frac{y}{4} \right) \mathrm{O_2} \rightarrow \; z \cdot x\mathrm{CO} + \left( \frac{z \cdot y}{2} \right) \mathrm{H_2O}
Contohnya, persamaan kimia pembakaran propana yang tidak sempurna:
\mathrm{2C_3H_8} + \mathrm{7O_2} \rightarrow \; \mathrm{2C + 2CO + 8H_2O + 2CO_2}
Secara sederhana, reaksi pembakaran hidrokarbon dapat dinyatakan sebagai:
\textrm{Bahan bakar} + \textrm{Oksigen} \rightarrow \; \textrm{Panas} + \textrm{Air} + \textrm{Karbon\ dioksida} 
 

Sabtu, 07 September 2013

The Red Bird Of Paradise

The Red Bird Of Paradise



An Indonesian endemic, the Red Bird of Paradise is distributed to lowland rainforests of Waigeo and Batanta islands of West Papua. This species shares its home with another bird of paradise, the Wilson's Bird of Paradise. Hybridisation between these two species are expected but not recorded yet.

The Red Bird of Paradise, Paradisaea rubra is a large, up to 33cm long, brown and yellow bird of paradise with a dark brown iris, grey legs and yellow bill. The male has an emerald green face, a pair of elongated black corkscrew-shaped tail wires, dark green feather pompoms above each eye and a train of glossy crimson red plumes with whitish tips at either side of the breast.

The male measures up to 72 cm long, including the ornamental red plumes that require at least six years to fully attain. The female resembles the male but is smaller in size, with a dark brown face and has no ornamental red plumes. The diet consists mainly of fruits, berries and arthropods.


Terjemah

Seekor hwan endemik Indonesia, Burung Cendrawasih Merah (Burung Surga Merah) yang tersebar di datarana rendah hutan hujan Waigeo dan pulau Batanta Papua Barat. Spesies ini berbagi dengan burung surga yang lain, Burung Wilson. Hibridisasi antara kedua spesies ini sudah diduga tetapi belum ada catatannya.

Burung Cendrawasih Merah (Burung Surga Merah), jenis Cendrawasih Rubra adalah yang besar,panjangnya 33cm, berwarna coklat dan kuning dengan iris mata berwarna coklat gelap, kaki abu-abu dan paruh berwarna kuning. Burung jantan memiliki wajar berwarna hijau zamrud, sepasang ekor seperti kawat hitam memanjang, bulu seperti kepompong hijau gelap di atas mata dan rentetan bulu merah dengan warna putih tipis yang mengkilat di kedua sisi dadanya.

Burung jantan panajangnya 72cm, termasuk bulu merah hias yang membutuhkan setidaknya enam tahun untuk bisa sepenuhnya terbentuk. Burung betina bentuknya menyerupai burung jantan tetapi dalam ukuran yang lebih kecil, dengan wajah berwarna coklat gelap dan tiak memiliki bulu merah hias. Makanannya utamanya terdiri dari buah-buahan, berry dan hewan anthropoda.